KRI 2016 : Naik Kereta Api dari Surabaya ke Bandung


Back to Bandung… Pakai KA Argo Wilis

Setelah gelaran lomba KRI 2016 selesai, kami pun kembali ke Bandung. Saya memutuskan untuk pulang ke Bandung tidak bersama bus Telkom University. Saya memilih untuk naik Kereta Api (KA) saja agar cepat sampai terutama karena keesokan harinya (6 Juni 2016) adalah hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Kurang sreg rasanya apabila munggahan dalam perjalanan seorang diri.

Karena KA Argo Wilis berangkat pada pukul 07.00 sehingga saya harus berangkat dari hotel bahkan sebelum sarapan dihidangkan. Untungnya saya masih menyimpan sebatang coklat pemberian istri saya dari rumah untuk mengganjal perut.

Di dalam stasiun Gubeng

Stasiun Gubeng Surabaya 11/03/2011 12h235Just arrived at the main station of Surabaya after a trainride of 331 kilometers from Yogyakarta. Travel time was 5 hours and 5 minutes. Sancaka Pagi | Rail transport in Indonesia Most rail transport in Indonesia is located on the island of Java, which has two major rail lines that run the length of the island, as well as several connecting lines. The island of Sumatra has three (soon to be four) unconnected railway lines in the northernmost province of Aceh, North Sumatra (the area surrounding Medan, West Sumatra (Padang and its environs), and South Sumatra and Lampung. Indonesia's railways are operated by the state-owned PT Kereta Api, and the newly-formed PT Kereta Api Jabotabek, operating the commuter lines in the Jakarta metropolitan area. The infrastructure is government-owned, and the companies pay a fee for the usage of the railway lines. Indonesia's rail gauge is 1,067 mm (3 ft 6 in), although 1,435 mm (4 ft 8 1/2 in) and 750 mm (2 ft 5 1/2 in) lines previously existed. New construction in Aceh has the 1,435 mm (4 ft 8 1/2 in) gauge. Most of the Jakarta metropolitan area is electrified at 1500 V DC overhead. [ Source and much more information: Wikipedia - Rail transport in Indonesia ]
Stasiun Gubeng Surabaya 
[ Sumber Gambar : Wikipedia – Rail transport in Indonesia ]

Pukul 06.30 saya sudah sampai di stasiun dan langsung memasuki peron untuk menunggu kereta api datang. Sambil menunggu, saya memfoto beberapa sudut stasiun kereta api Gubeng, Surabaya.

WP_20150830_06_37_42_Pro
Suasana sepi stasiun Gubeng.
WP_20150830_06_37_47_Pro
Hanya ada beberapa penumpang yang menunggu di peron.

Beberapa saat kemudian, KA Argo Wilis memasuki stasiun Gubeng. Para penumpang yang sudah menunggu pun segera masuk ke dalam kereta karena waktu telah menunjukkan pukul 06.55.

 

WP_20150830_06_44_09_Pro
KA Argo Wilis memasuki Stasiun Gubeng, Surabaya.

Karena saya senang melihat pemandangan, saya memilih window seat di 8D. Kebetulan kursi di sebelah saya tidak ada yang menempati sehingga saya dengan resmi “menjajah” kedua kursi 8C dan 8D sepanjang perjalanan saya :).

Setengah jam perjalanan KA Argo Wilis menyajikan pemandangan kota Surabaya, Sidoarjo, dan beberapa kota yang disinggahi kereta ini. Karena bosan dan semalam kurang tidur, saya pun tertidur selama kurang lebih 45 menit.

WP_20160605_16_45_13_Pro
Pemandangan kota Surabaya.

Saya terbangun ketika seorang Prami (pramugari PT. KAI) menawarkan untuk memesan makanan. Wah kebetulan ini… Apalagi saya belum sarapan pagi. Orang Indonesia kalau belum makan nasi belum bisa dikatakan sudah sarapan. Konon, menu andalan di KA Argo Wilis adalah Nasi Goreng Parahyangan. Segera saja saya memesan menu itu. Sang Prami berkata kalau mau memesan menu itu harus menunggu selama 30 menit karena belum ready stock. Menu yang ready stock saat itu adalah makanan dari D’Cost. Oh, ternyata D’Cost sekarang bekerja sama dengan PT. Reska Multi Usaha (Anak perusahaan PT. KAI yang menyediakan layanan restorasi di kereta api).  Akan tetapi, karena saya sudah ingin memesan menu itu tak apalah saya menunggu barang 30 menit. Setelah menunggu 30 menit, makanan berupa Nasi Goreng Parahyangan pun diantarkan. Penasaran bagaimana isinya? Mari kita lihat :

WP_20160605_12_21_58_Pro
Nasi Goreng Parahyangan : Nasi goreng, ayam nugget stick, omelet, acar, bawang goreng, dan kerupuk.

Ketika dibuka, uap air langsung keluar dari kemasan. Nah ini, baru namanya nasi goreng : Digoreng dadakan (kayak tahu bulat aja ya :P). Apalagi jika dimakan ketika perut lapar terasa sangat nikmat. Oh iya, nasi goreng ini dilengkapi oleh ayam nugget stick, omelet, acar, bawang gorenhg, dan kerupuk. Kemasannya pun serupa dengan makanan take away dari restoran cepat saji tidak seperti dahulu yang hanya menggunakan kemasan polos styrofoam. Angkat jempol untuk inovasi dari PT. KAI dan anak perusahaannya.

 

WP_20160605_16_45_20_Pro
Matahari akan terbenam di ufuk barat.

Tak terasa, kereta api telah memasuki wilayah Jawa Barat, diiringi oleh mulai terbenamnya matahari di ufuk barat. Berarti tak lama lagi, kereta api Argo Wilis akan sampai di kota Bandung.

Terima kasih KA Argo Wilis yang sudah mengantarkan saya pulang sampai ke kota Bandung. Sampai berjumpa lagi di lain kesempatan.

,

Leave a Reply